Filosofi Kopi dalam kehidupan
Aku, Kamu dan Segelas Kopi
Untuk sebagian orang waktu itu seperti nafas yang tidak akan pernah bisa kembali. Sehingga setiap detiknya akan dia isi dengan berbagai kesibukan. oleh karenanya kesibukan kini menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam hidup. Bagaimanapun bentuk kesibukan itu, terpenting adalah cara kita memandangnya. Melihat bahwasannya waktu bukanlah "sesuatu yang harus dihabiskan" melaikan "sesuatu yang harus dimanfaatkan," seperti segelas kopi.
![]() |
filosofi kopi |
Menikmati segelas kopi pagi ini dengan Lilis memberikan sedikit inpsirasi untuk merangkai kata demi kata. Seperti biasa kita berbicara tentang cinta dan pengembangan saham. Dan benar, bahwa tulisan ini bukanlah artikel mengenai cara membuat kopi yang mantap hehe
Baca Juga :
Baca Juga :
Melihat segelas kopi, seolah melihat bagaimana proses kehidupan. Ada pesan cinta yang bisa aku petik yaitu Nikmatanya kopi berasal bukan hanya dari kopi itu saja, tetapi juga dari gula dan air panas yang dicampurkan. Tentunya bila hanya kopi saja, rasanya akan pahit bukan? Atau mungkin jika hanya ditambahkan air saja, rasanyapun akan tetap kurang mantap. Tapi cerinya jadi berbeda ketika kopi, gula dan air itu bersatu. Rasanya jadi sangat nikmat. Nah...begitu pun kehidupan. Makin banyak campuran yang mengisi kehidupan kita, banyak ragamnya makin indah dirasa.
Begitulah sahabat...
Sejatinya apapun yang ada dihadapan kita, terasa atau bahkan hanya terlihat sekilas, pasti ada pesan cinta yang tengah Dia sampaikan kepada kita. Selamat mencari pesan cinta-Nya^^
Keep Hamasah!