Mendahului Takdir Allah

Takdir Yang Ditetapkan Allah

Wisata Karang Resik Tasikmalaya

Sibuk, hmm lebih tepatnya mungkin so sibuk^^
Ya, Naziya akhir-akhir ini lagi so sibuk sampe-sampe skripsi belum tersentuh sedikitpun. Mulai dari kasus penghianatan sahabat sendiri, sampe digalaukan dengan kondisi lanjut beresin skripsi atau menerima tawaran di sukabumi. Ups malah curhat deh wkwkwk

Disela-sela keriweuhan yang kadang gak selesai sampe tengah malam, Naziya dikagetkan dengan seseorang yang sedang jatuh cinta. Hrrr kalo udah berhubungan sama yang satu ini mah suka seneng ngasih solusi ataupun cuman jadi pendengar setia. Akhwat yang cerita lagi jatuh cinta itu adalah akhwat yang masyaAllah ketaatannya, bahkan seumur-umur Naziya kenal sama dia, dia nggak pernah yang namanya suka ke ikhwan (laki-laki).

Tapi suatu malam dia bilang dia menyukai seorang lelaki, tapi berlatar belakang jauh dari kata Islami. Bahkan bisa dibilang lelaki itu brandalan kelas kakap. Lelaki itu mengakui perasaannya pada temen Naziya itu, si lelaki memintanya untuk menunggu hingga 2020. Karena lelaki itu ingin belajar agama dulu dengan bener, dan juga nyari pekerjaan tetap. Ya katakanlah nunggu dia sukses. Dan yang paling mengejutkan temen Naziya malah mengiyakan untuk menunggu.

"Ziya aku mengiyakan untuk menunggunya hingga tahun 2020. Aku yakin kok dia akan berubah menjadi lelaki yang baik dan jadi imam buat aku." Ucap temen Ziya


"Menunggunya? Sudah yakinkah dia benar-benar takdir dari Allah untuk menjadi imammu? Keyakinan itu datang dari mana? Apakah selama menunggu ada jaminan hati kita akan bersih dari “rasa” itu? Memang tidak ada yang tahu bagaimana rencana Allah untuk kita, mungkin iya dia menepati janjinya itu, tapi kita juga harus berfikir bisa saja setelah bertahun-tahun menunggu dia tidak datang karena bukan takdir dari-Nya. Di saat itu, sanggup tidak untuk melepaskan seseorang yang sudah lama kita tunggu?" Jawabku dengan emosi padanya.

"Dulu aku juga pernah dalam situasi sepertimu, tapi setelah meminta waktu untuk curhat kepada Allah jawaban ku seperti ini : “Maaf, tapi saya tidak mau mendahului takdir Allah, kalau saya mengiyakan untuk menunggumu, berarti hati saya sudah tidak utuh lagi untuk dipersembahkan kepada yang hak nya (calon imam takdir dari-Nya), saya hanya ingin mempersembahkan hati ini untuknya. Jika memang takdir dari Allah itu kamu, yaa Alhamdulillah, tapi setidaknya kita bisa menjaga hati ini sebelum waktunya tiba.”
            
"Saat itu, aku juga suka dengan laki-laki yang menyuruh ku untuk menunggu, tapi aku lebih memilih untuk tidak mengeluarkan kata IYA untuk menunggu, karena aku tidak sanggup kalau nanti setelah menunggu bertahun-tahun ternyata dia gak dateng karena tidak ditakdirkan Allah."

Setelah menjelaskan itu pada temen Naziya, dia menangis menyesali keputusannya. Tapi juga bingung bagaimana menghentikan itu semua sedangkan baru beberapa jam saja dia mengatakan IYA kepada lelaki itu, masa iya dia haru memutuskannya sekarang juga.

“Aku sarankan sekarang juga cabut katatamu untuk menunggunya. Awali dengan minta maaf, jelaskan padanya seperti apa yang kamu yakini. Kalau dia mengerti dan faham apa yang Allah suka pasti dia tidak akan marah ataupun benci, tapi kalau sebaliknya berarti Allah telah tunjukan dia laki-laki seperti apa. Lebih baik tidak dimarahi dan dibenci Allah dari pada makhluk.”

Ibroh yang bisa diambil dari kejadian ini adalah 
  • Special untuk para akhwat kita jangan pernah mendahului takdir-Nya. Langsung memutuskan sesuatu yang sebenarnya sudah pasti dijamin oleh Allah kedatangannya. Jangan bermain-main dengan perasaanmu sendiri dengan memutuskan untuk menanti seseorang bahkan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sekalipun. Ingatlah kita adalah makhluk perasa yang bila sudah memilih akan cenderung memiliki kesetiaan penuh. Jangan sampai kita menanti seseorang yang belum pasti dan mengabaikan sosok yang sudah pasti.
  • Untuk Ikhwan jangan memberikan pengharapan pada akhwat dengan apapun alasannya. Jika memang mencintainya maka menikahlah tanpa kata tapi. Tapi belum baik? kamu bisa berproses bersamanya ketika sudah halal. Tapi belum mapan? kamu bisa berjuang bersamanya setelah menikah bukan? Justru dengan hal itulah dg kehidupan pernikahan yang nano-nano yang akan bikin hari kamu lebih berwarna, memiliki cerita unik, dan kamu bisa melihat betapa wanita yang kamu pilih adalah sosok yang tepat.

Sekian edisi curhat dari Naziya. Moga-moga bermanfaat, inget JANGAN MENDAHULUI TAKDIR NYA^^