Gosip Terhangat

Gosip Digosok Makin Sip


Gosip/ ghibah(dalam bahasa arab) atau kerap disebut sebagai kabar burung merupakan aktivitas yang lumrah di zaman now. Padahal jelas sudah semua orang mengetahui  bahwasannya gosip adalah hal yang masih diragukan kebenarannya, tapi... masih saja menjadi "makanan" pafourit buat kalangan orang-orang kampung hingga perkotaan. Berikut ini beberapa alasan yang dikemukakan oleh Muhith (2014: 131) tentang mengapa gosip bisa menjadi "menu" yang dicari-cari

Pertama, kebanyakan manusia memang cenderung suka dan senang dengan sesuatu yang aneh dan tidak biasa. Kebanyakan gosip yang laku memiliki kriteria ini.

Kedua, manusia suka perkataan dan kabar yang lebih dari yang dia butuhkan. Ibaratnya, setiap mendengar jarum jahit jatuh, maka dia akan mencari-cari sebabnya kenapa bisa jatuh? siapa yang menjatuhkan? ada yang luka tidak karena kejatuhan jarum? Begitu seterusnya, padahal semua itu tidak diperlukan.

Ketiga, semangat dan ketika menyebar gosip itu mendapatkan sambutan dan menjadi pusat perhatian. banyak orang yang memperhatikan setiap kata atau kalimat yang diucapkannya.

Keempat, tidak ada perhitungan yang matang, baik dari penyebar gosip maupun pendengarnya tentang akibat yang ditimbulkan oleh gosip yang dihembuskan, yang belum tentu kebenarannya tersebut.

Kelima, karena rendahnya kualitas agama dalam diri seseorang ketika menyebarkan gosip. Seandainya dia sadar dan mau introspeksi diri, tentunya tidak akan mau masuk dalam rantai penyebar gosip. Jika terpaksa menjadi pendengar, maka dia tidak akan menyambungnya kepada orang lain.

Lalu bagaimana sebenarnya ghibah menurut pandangan islam? Berikut dalil dan hadistnya^^
ayat al qur'an dan hadits tentang ghibah


- QS Al Hujurat : 12

وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Ibnu Abbas dalam menafsiri ayat di atas menyatakan: (إنما ضرب الله هذا المثل للغيبه لأن أكل لحم الميت حرام مستقذر و كذا الغيبه حرام فى الدين و قبيح فى النفوس) Allah membuat perumpamaan ini untuk ghibah karena memakan daging bangkai itu haram dan menjijikkan. Begitu juga ghibah itu haram dalam agama dan buruk dalam jiwa. (Lihat Tafsir Al-Qurtubi hlm 16/346).

- Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud

لما عٌرج بى مررت بقوم لهم اظفار من نحاس يخمشون وجوههم و صدورهم فقلت :من هؤلاء يا جبريل؟ قال: هؤلاء الذين يأكلون لحوم الناس و يقعون فى أعراضهم.

Artinya: Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-dada mereka. Maka aku bertanya :”Siapakah mereka ya Jibril?” Jibril berkata :”Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan mereka mencela kehormatan-kehormatan manusia”. 

- Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah
كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَارْتَفَعَتْ رِيحُ جِيفَةٍ مُنْتِنَةٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَتَدْرُونَ مَا هَذِهِ الرِّيحُ هَذِهِ رِيحُ الَّذِينَ يَغْتَابُونَ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rosulullohbersabda, ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mu’minin.

Baca Juga
Cara Menghilangkan Bau Kaus Kaki
Kids Zaman Now
Mahasiswa Stres Karena Skripsi

Dan berikut ini adalah beberapa dampak negatif gosip yang dikemukakan oleh beberapa orang yaitu Sommerfeld, et. al (2007) mengemukakan bahwa gosip berkaitan dengan reputasi dari seseorang. Hasilnya, gosip memiliki potensi manipulatif yang kuat untuk digunakan mengubah reputasi dari seseorang ataupun para pelaku gosip menjadi lebih buruk. Perubahan informasi memiliki peluang besar akan terjadi apabila pelaku gosip tidak mengetahui secara langsung informasi tentang orang lain tersebut. Pengaruh gosip terhadap reputasi seseorang juga dikemukakan oleh Turner, et. al (Galler, 2011) dimana terlalu banyak membicarakan gosip juga mempengaruhi reputasi seseorang sehingga bisa membuat seorang pelaku gosip dikucilkan dari lingkungan sosialnya. Hal tersebut disebabkan adanya pandangan tentang gosip yang sifatnya positif ataupun negatif tetap saja dipandang negatif oleh orang lain dan teman-teman. Selanjutnya, dampak negatif dari gosip dikemukakan oleh Rosnow (Galler, 2011) dimana gosip bisa merusak hubungan dan menimbulkan masalah antar individu. Yekorvich (Galler, 2011) juga mengemukakan gosip bisa menimbulkan dampak negatif bagi hubungan antar individu, baik pelaku gosip karena adanya penyimpangan informasi yang diberikan, maupun menyakiti individu yang menjadi bahan pembicaraan dari gosip dengan membuat mereka mengetahui bagaimana orang lain memandang urusan mereka. Selain itu, gosip juga bisa merusak kepercayaan yang sudah diberikan oleh teman-teman disekitar karena suka mengungkapkan hal-hal pribadi yang seharusnya dirahasiakan dari orang lain. Meskipun gosip dipandang dan memiliki dampak negatif yang cukup besar dalam lingkungan sosial, namun gosip tetap dilakukan oleh masyarakat.Hal tersebut banyak dilakukan tanpa adanya hambatan dimana kita bisa banyak menemukannya di lingkungan sekitar, sekolah, tempat-tempat umum dan bahkan di dalam lingkungan keluarga sekalipun. 

Sumber Rujukan :
  1. Muhith, Nur Faizin. 2014. 99 Renungan Malam Seorang Muslim. Surakarta: Al-Quds. 131-133
  2. Galler, Dana. 2011. Inside the minds of gossip girls: a developmental perspective on the social psychological phenomena of gossip. Biologine Psichiatrija Ir Psichofaramakologija, 1, 16-18.
  3. Sommerfeld, Ralf. D, et. al (2007). Gossip as an alternative for direct observation in game of direct reciprocity. Proceeding of The National Academy of Sciences, 104, (44),17345-17440.